Teknik-Teknik Pengawetan Ikan Selain Teknik Pembekuan!!!

Bagikan ke

Halo Sahabat Sehat!

Salam sehat selalu..

Dalam artikel sebelumnya kita membahas mengenai pengawetan ikan dengan menggunakan teknik penyimpanan di suhu beku (pembekuan).

Selain dengan teknik pembekuan, masih ada teknik pengawetan ikan lainnya, sebagai berikut:

  1. Pengeringan

Pengeringan merupakan salah satu metode pengawetan ikan tradisional yang popular di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat pesisir (nelayan). Metode pengeringan mudah diaplikasikan dengan memanfaatkan panas sinar matahari. Dengan pengeringan kadar air ikan dapat dikurangi sampai pada batas tertentu. Ikan biasanya dibersihkan terlebih dahulu dari isi perut, dan kemudian dicuci bersih sebelum di jemur. Selain menggunakan sinar matahari langsung (dijemur), pengeringan ikan modern sudah menggukanan teknologi, yakni dengan pengeringan menggunakan mesin, misalnya menggunakan oven atau mesin drying (pengering).

2. Pengasapan

Pengasapan merupakan pengembangan dari metode pengeringan. Secara tradisional, jika pengeringan ikan memasuki musim penghujan bisanya pengeringan ikan menjadi terhambat dan rentan mengalami kegagalan. Salah satu alternative pengeringan adalah menggunakan asap dari pembakaran kayu. Ikan yang telah dibersihkan dan dimarinasi dengan garam ditempatkan dalam wadah atau nampan (secara tradisional biasanya dalam nampan yang terbuat dari bambu), kemudian dilakukan pengasapan dari pembakaran kayu sampai kadar air berkurang dan ikan kering. Kayu yang digunakan biasanya kayu kerasa yang tidak bergetah. Keuntungan dari metode ini adalah ikan yang diasapkan mempunyai aroma dan cita rasa yang khas dan ikan dapat awet berbulan-bulan.

3. Pengasinan (kombinasi dengan pengeringan)

Pengasinan termasuk dalam metode tradisional pengawetan ikan. Metode ini merupakan campuran dengan metode pengeringan di atas, dengan perbedaan menggunakan garam dengan kadar cukup tinggi. Proses pengasinan akan membuat ikan awet lebih lama dibandingakan dengan metode pengeringan saja. Ikan asin dapat bertahan 6-9 bulan, sedangkan ikan kering tanpa garam akan awet sekitar 1-2 bulan saja. Metode pengasinan dengan menggunakan garam terdiri dari penggaraman basah dan penggaraman kering.

Lebih lanjut tentang pengeringan ikan akan dibahas dalam artikel selanjutnya.

4. Sterilisasi dalam kemasan vacuum

Sterilisasi ikan, merupakan teknologi pengawetan ikan dalam kemasan kaleng dan atau kemasan plastic vacuum dengan menggunakan mesin sterilisasi. Ikan steril dapat bertahan lebih lama dari ketiga proses pengawetan ikan di atas, bisa mencapai umur simpan 1-2 tahun.

Lebih lanjut tentang proses steriliasi, nantikan dalam artikel selanjutnya.

Nah, Sobat Sehat, itu tadi beberapa teknik pengawetan ikan selain pengawetan ikan dengan proses pembekuan. Nantikan artikel kami selanjutnya.

Salam Sehat!!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *