Mengenal Produk Pangan Olahan Berkualitas.

Bagikan ke

Pada masa sekarang ini masyarakat umumnya tentu sudah tidak asing dengan produk pangan olahan, terutama bagi sebagian besar penduduk di perkotaan. Konsumsi produk pangan olahan adalah suatu hal yang wajar dan bukan lagi merupakan hal yang dikatakan mewah, contohnya Naget Ikan, Otak-otak Ikan, Bakso Sapi, Sambal Pasta, Kornet, Susu, Mie Instant, dan sebagainya.

Seiring dengan angka pertumbuhan jumlah penduduk dan peningkatan kepadatan populasi di suatu wilayah, jumlah konsumsi produk olahan pangan dapat dikatakan berbanding lurus dengan peningkatannya, yang mana alasan utama konsumsi produk olahan pangan ini adalah fitur “kemudahan” -nya.

Hal ini tentu saja memberikan dampak pada peningkatan volume maupun variasi atas produksi produk pangan olahan tersebut di samping terdapatnya peluang usaha bagi pelaku bisnis baik di bidang usaha pabrikasi maupun di bidang distribusinya, tentunya dengan tingkat kapasitas masing-masing. Dengan kata lain, terjadi kompetisi di dalam kategori bisnis di bidang usaha ini.

Tidak jarang, beredar luas dan ditemukan di masyarakat perihal informasi perihal maraknya peredaran produk olahan pangan yang kurang baik atau bahkan di-klaim beresiko tinggi mempengaruhi kesehatan konsumen baik dalam jangka waktu pendek maupun jangka lebih panjang akibat dari kelayakan produk pada waktu tertentu maupun bahan-bahan baku yang dipergunakannya dalam pengolahan produk itu sendiri.

Namun, masyarakat tidak perlu khawatir secara berlebihan dalam hal ini, karena untuk mengetahui kualitas suatu produk olahan pangan, konsumen dapat melihat pada kemasan dengan cermat informasi-informasi pada label maupun kemasan produk-produk olahan pangan, terutama produk dari pabrikasi.

Yang perlu diperhatikan dalam mencermati informasi dari label atau kemasan produk antara lain waktu kadaluarsa produk tersebut, klaim sertifikasi produsen, dan legalitas izin edar. Pada label kemasan pun terdapat informasi lain perihal bahan-bahan yang digunakan, perhitungan Angka Kecukupan Gizi (AKG), lokasi produksi, nama produsen dan lain-lain.

Disamping mencermati informasi dari label yang sudah disebutkan, konsumen perlu juga untuk memperhatikan tentang kualitas kemasan produk itu, terutama untuk jenis makanan olahan dengan bahan utama yang tergolong perishable food, misalnya Naget Ayam. Pada saat calon konsumen akan membeli produk tersebut, sebaiknya diperhatikan terlebih dahulu kerapatan kemasannya, apakah terdapat angin atau pun lubang pada kemasannya, ataupun ada bekas sobekan, di samping suhu tempat penyimpanan selama produk selama di etalase.

Secara umum, untuk mendapatkan produk olahan pangan yang berkualitas, konsumen dapat mengetahui melalui

  1. Label kemasan yang berisi tentang informasi
    1. Nama Merk
    2. Nama Produk
    3. Tanggal Kadaluarsa
    4. Sertifikasi produsen, contohnya GMP, ISO, Halal dan lain-lain
    5. Nama produsen
    6. Lokasi produksi
    7. Informasi Ingredien
    8. Informasi Angka Kecukupan Gizi
  2. Kondisi Fisik Produk Sebelum di Konsumsi antara lain
    1. Kerapatan kemasan
    2. Bentuk kemasan
    3. Bentuk produk dalam kemasan
  3. Kondisi organoleptik produk
    1. Aroma produk
    2. Tekstur produk
    3. Rasa produk

Kondisi – kondisi tersebut dapat pula dipengaruhi dari mulai proses produksi di dalam pabrik, maupun penanganan dalam masa distribusi maupun penyimpanan produk tersebut sebelum sampai kepada konsumen.

Demikian sedikit informasi perihal mengenal kualitas produk olahan pangan, semoga bermanfaat.

Salam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *